Aku menjadi kemudian
Bersama peristiwa
Terjelajah ruang dan waktu
Berubah..
Berganti..
Pada titik samar yang singkat
Memelukmu kadang hangat
Juga genggammu begitu kuat
Tapi kecewa tiba
Seringkali tanpa air mata
Di antara bayang-bayang pagi
Aku menjadi fantasi
Jauh...
Jauh...
Dalam dimensi romansa engkau
Aku menyamar samar
Melihat seutas mendung
Merasakan tawa semu
Memasang jubah bahagia
Lalu berakhir tanpa kata
Aku terjebak diantara sekat hampa
Yang terbentuk dari rasa pahit
Tentang penerimaan
Tentang keadaan
Dan ketidaktahuanku
Biarlah...
Biarlah...
Biarlah segala yang terjadi atas takdir Tuhan
Menjadi fenomena abadi
Tersimpan pada ingatan dari masa lampau
Terus dipeluk bersama waktu
Kita yang datang paling belakang
Cuma menjadi penonton
Bagi mereka yang datang lebih awal
Kita tidak lebih laiknya anak kecil yang merangkak
Ingin berlari namun terpaut lemah waktu
Berbahagialah mereka yang lebih awal memulai
Mengenal, menyayangi dan mencintai utuh
Kita yang setelahnya tiba
Cuma menjadi penonton
Bersorak
Bersorai
Bertepuk tangan
Kemudian pulang
Membawa cerita
0 Comments