ia tak bergerak barang sedikitpun
gelap, sesak dan penuh derita
ia dipenuhi dengan pertanyaan
tentang apa yang terjadi selanjutnya
liang itu bercukupan satu
tak bisa diajaknya teman untuk berbincang
liang itu sungguh pengap
bahkan matanya hanya melihat gelap
langkah kaki terakhir terdengar nyaring
lalu lenyap pada langkah kesebelas
ia terkulai lemas, entah berada dimana. pikirnya
ruang itu menakutkan. sungguh!
dalam dimensi yang entah dimana
ia ingin berbicara. pada yang hidup
bahwa pendosa ingin menasihati,
hiduplah untuk kebaikan
dalam dimensi yang tak tau rupanya
ia ingin berdoa. pada yang hidup
bahwa pendosa ingin bicara,
matilah dengan kebaikan
Tuhan...
aku ingin hidup lagi
sehari, sejam, atau sedetik saja
mungkin itu menyenangkan
Tuhan...
izinkan aku mati sekali lagi
pada akhir penebusan dosa
aku ingin menginjakkan surga
puisi lainnya:
Akhir
Sebuah Pesan
Senja Mesra
Pergi
Merayakan Kehilangan
Biarlah
0 Comments